BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
saat ini merupakan kewajiban bagi masing-masing rumah sakit setelah
ditetapkannya UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Pada Bab XI Tentang
Pencatatan dan Pelaporan, khususnya Pasal 52 (1) disebutkan bahwa “Setiap Rumah
Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan
penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit”. Sehingga kebutuhan terhadap SIMRS adalah hal yang wajib, dikarenakan
beberapa hal antara lain dukungan penyediaan informasi yang cepat dan akurat, sebagai faktor penunjang
kinerja pelayanan rumah sakit, serta transparansi dalam berbagai bidang
Keterbukaan
Informasi Publik (KIP) seperti yang diatur dalam UU No 14 Tahun 2008. Sebagian
besar rumah sakit di Indonesia masih mengandalkan sistem informasi manajemen
rumah sakit yang berbasis pada aplikasi untuk menunjang kegiatan transaksi
administratif.
B.
Rumusan Masalah
a.
Apa pengertian SIM Rumah Sakit?
b.
Bagaimana Prosedur SIM Rumah Sakit?
C.
Tujuan
Untuk mengetahui perlunya pembuatan rekam medis bagi kepentingan Dokter,
pasien, pelayanan kesehatan dan
perkembangan ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian SIM Rumah Sakit
Sistem
informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris:
management information system, MIS) adalah bagian dari pengendalian
internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,
dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti
biaya produk, layanan, atau suatu
strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan
untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi.
Secara
akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode
manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan
sistem informasi eksekutif.
Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sebuah program aplikasi yang dirancang
untuk meningkatkan kinerja para :
1. Dokter dan Asisten Dokter
2. Bidan dan Perawat
3. Staff Administrasi dan Personalia
4. Apoteker
5. Logistik
6. TOP Manajerial
Sehingga
akan mendapatkan berbagai kemudahan selama mereka menjalankan operasional kerja sehari-hari.
B. Tujuan Umum
1.
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam
perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2.
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam
perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3.
Menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan.
Ketiga
tujuan tersebut menunjukkan bahwa
manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi
manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi
manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan
masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan
dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan).
C. Manfaat
a. Manfaat Operasional
1. Kecepatan
Manfaat
yang paling terasa ketika SIM RS tersebut selesai diimplementasikan adalah
kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem
manual pengerjaaan tagihan kepada mitra/pihak ke-3, misalnya, memakan waktu
sampai 1 bulan sejak pasien selesai dilayani, dengan SIMRS hanya memakan waktu
1-2 hari saja. Kecepatan ini tentu saja membuat efektifitas kerja meningkat.
Pada awal pemasangan SIM, ketika aliran kerja belum lancar, peningkatan
kecepatan belum terlalu terasa. Namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat
waktu memasukkan data dengan akurasi entri data yang tinggi dipenuhi, maka akan
terasa sekali dampak dari SIMRS terhadap kecepatan kerja.
2. Akurasi
Hal
lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan sistem
manual orang harus mencek satu demi satu transaksi, namun sekarang dengan SIMRS
hal tersebut cukup dilakukan dengan membandingkan laporan antar unit yang
dihasilkan oleh SIM. SIMRS juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk
transaksi-transaksi tertentu. Misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 kali
pada hari yang sama, maka SIMRS akan menolaknya, SIMRS juga akan memberikan
peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2 kali, hal
ini menjaga agar user lebih teliti.
3. Integrasi
Hal
lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah integrasi data
di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan di
setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut cukup sekali dimasukkan di
pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja adminstrasi dan menjamin
konsistensi data. Ilustrasi pada awal makalah ini merupakan gambaran proses
integrasi pada beberapa unit layanan di rumah sakit.
4. Peningkatan pelayanan
Pengaruh
SIM RS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Sekarang pasien tidak
perlu menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap
ataupun rawat jalan. Hal yang sama juga dirasakan perusahaan pelanggan, dimana tagihan yang dikirim cukup akurat
dan detil sehingga memudahkan analisa mereka.
5. Peningkatan Efisiensi
Bila
sebelumnya, beban pekerjaan lebih ke arah klerikal, sekarang beban pekerjaan lebih ke arah analisa. Sebagai
contoh, jika dahulu konsentrasi bagian penagihan adalah membuat tagihan,
sekarang konsentrasinya lebih kepada umur tagihan itu sendiri. Selain itu,
karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaanpekerjaan administrasi berkurang jauh, sehingga karyawan
dapat lebih fokus pada pekerjaan utamanya.
Tanpa
SIM, perawat harus memasukan data standar asuhan keperawatan secara
berulang-ulang dan sangat memakan waktu, tetapi dengan SIM, perawat hanya
tinggal memasukan data diagnosa penyakit pasien, dan komputer yang akan
mencetak laporan SAK untuk ditanda-tangani perawat.
6. Kemudahan pelaporan
Pekerjaan
pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting. Dengan
adanya SIM, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga
kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.
b. Manfaat Manajerial
1. Kecepatan mengambil keputusan
Dengan
sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan informasi yang mungkin sudah tidak relevan
lagi. Belum lagi jika yang dibutuhkan adalah trend berdasarkan
selang waktu tertentu (harian/mingguan/dsb),
ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum tentu sesuai dengan kondisi
nyata. Namun dengan SIM, informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan
kita dapat membuat tabulasi dari informasi tersebut sehingga informasi yang
kita dapat sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita. Hal ini tentu saja meningkatkan kualitas
keputusan kita, di samping tentu saja berkurangnya waktu untuk mengambil
keputusan.
2. Akurasi dan kecepatan Identifikasi masalah
Karena
laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari hari ke hari
mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat
segera kita ketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan
lebih dini, sehingga tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera
disusun.
3. Kemudahan penyusunan strategi
Sejalan
dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan
lagi statistik, karena SIMRS mampu memberikan data populasi dengan selang waktu
tertentu, bahkan menyajikan kecenderungan
datanya kepada kita. Ini tentu saja semakin menajamkan strategi yang
kita susun.
c. Manfaat Organisasi
1. Budaya Kerja
Karena
SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik ketepatan waktu maupun kebenaran data,
maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi
berubah. Hal ini dapat terjadi karena
integrasi SIMRS dengan seluruh unit layanan. Sebagai contoh, jika unit
registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan berobat, maka unit layanan
tidak mungkin dapat memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun
tidak mungkin menerima pembayaran dari pasien tersebut.
Katakanlah semua unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka
keesokan harinya, manajer akan melihat penurunan trend pasien atau melihat ada
pasien-pasien yang menggantung. Ada juga pengalaman menarik yang kami temukan dalam implementasi SIMRS di suatu Rumah
Sakit, karena dasar perhitungan imbalan jasa medik untuk dokter dan perawat
dihitung berdasarkan data transaksi yang ada di SIM, maka dokter yang
berkepentingan dengan data tersebut menjadi supervisor data yang dimasukkan
tanpa diminta. Implikasinya adalah, sedikit sekali data yang salah dimasukkan.
2. Transparansi
SIMRS
sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat, artinya datadata yang
digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di bawah satu kendali. Misalnya untuk
data tarif tindakan, unit layanan tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau
mengubah tarif yang ada, data yang mereka masukkan hanya layanan yang diberikan
kepada pasien sehingga manipulasi tarif tidak dimungkinkan. Hal lain lagi,
pendapatan setiap unit layanan terlihat dari laporan harian yang selalu dilaporkan
kepada direktur. Dengan demikian setiap orang dapat melihat jalannya proses
transaksi di rumah sakit dan secara tidak langsung juga turut mengawasi proses
tersebut.
3. Koordinasi antar unit (Team working)
Karena
seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik unit layanan yang lain, misalnya kode
perusahaan pelanggan adalah milik keuangan yang digunakan secara intensif oleh
medrec, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut, unit yang
bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh. Apabila
hal ini tidak dilakukan maka dengan sendirinya akan terjadi kekacauan data
referensi.
4. Pemahaman sistem
Apabila
dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau perduli dengan proses yang terjadi di
unit lain, maka dengan adanya SIMRS hal tersebut terjadi dengan sendirinya. Ini
karena seringkali untuk memahami aliran data sampai datang kepada unitnya,
melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap user berusaha
mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar bukan unitnya yang
disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi paham bagaimana sistem di rumah sakit
tersebut bekerja.
5. Mengurangi biaya administrasi
Seringkali
orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi
adalah sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih
dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMRS analisa cukup
dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak. Hal ini
menjadi penghematan yang cukup signifikan dalam jangka panjang.
Implementasi
SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak yang terkait serta political will dari
pimpinan rumah sakit maupun pemilik RS / Pemerintah. Apabila pekerjaan pengembangan SIMRS tersebut akan diserahkan
kepada konsultan, maka kewajiban dan tanggung-jawab konsultan sebagai mitra
kerja RS adalah harus secara profesional memberikan data dan analisa yang obyektif
dan berupaya maksimal untuk keberhasilan implementasi SIMRS.
4. Proses Manajemen
Proses
manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
a.
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai
suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas
manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan
penetapan tujuan dan identifikasi metode
untuk mencapai tujuan tersebut.
b.
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari
peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan,
dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan
rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk
memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
c.
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di
antara berbagai alternative disebut
dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan
antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa
tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari
beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan
dengan fungsi pengendalian. Menurut
Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran terhadap nilai dan jasa.
5. Bagian SIM
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
1.
Sistem informasi akuntansi (accounting
information systems), menyediakan informasi
dan transaksi keuangan.
2.
Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan
informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,
kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
pemasaran.
3.
Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
4.
Sistem informasi personalia (personal
information systems).
5.
Sistem informasi distribusi (distribution
information systems).
6.
Sistem informasi pembelian (purchasing
information systems).
7.
Sistem informasi kekayaan (treasury information
systems).
8.
Sistem informasi analisis kredit (credit analysis
information systems).
9.
Sistem informasi penelitian dan
pengembangan (research and development
information systems).
10. Sistem
informasi analisis software.
11. Sistem
informasi teknik (engineering information systems).
12. Sistem
informasi Rumah Sakit (Hospital information systems).
6. Modul SIMSecara umum, SIMRS meliputi beberapa modul yang
terdiri dari:
1.
Registrasi pasien
2.
Sistem antrian
3.
Manajemen rawat jalan
4.
Manajemen unit penunjang
5.
Manajemen rawat inap
6.
Farmasi dan inventory logistik rumah sakit
7.
Billing sistem dan akuntansi
8.
Manajemen sumber daya rumah sakit
9.
Sistem pelaporan medical error
10. Manajemen
rekam medis
11. Sistem
informasi eksekutif
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem informasi
manajemen (SIM) (bahasa Inggris:
management information system, MIS) adalah bagian dari pengendalian
internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,
dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti
biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
B. Saran
Diharapkan dengan
pembuatan makalah ini, dapat dijadikan pedoman ntuk memanjemen rumah sakit
dalam rekam medis dan SIM RS upaya peningkatan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Manual rekam
medis/ penyusun, Sjamsuhidajat ...(et al.). ; penyunting Abidinsyah Siregar,
Dad Murniah. –- Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia, 2006.
Gondodiputro , Sharon. 2007. Rekam Medis Dan sistem informasi
kesehatan. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar