BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pembangunan
tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding lurus dengan bertambahnya
jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan masyarakat. Semakin banyak penduduk, maka
semakin banyak pula lahan yang harus digunakan untuk membuat pemukiman tempat
tinggal mereka, semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula kebutuhan akan
bahan pokok yang menyebabkan pembangunan industry dan lahan pertanian akan
semakin menjamur. Oleh karena itu, dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk
yang ikut menambah jumlah pembangunan, kita hanya dapat melakukan pembangunan
yang ramah terhadap lingkungan, dan
saling menguntungkan antara kehidupan manusia dan kehidupan makhluk
hidup lainnya serta lingkungan sekitar kita tinggal agar terjaga selalu
keseimbangan lingkungan.
Oleh
karena itu, kami membuat makalah ini, agar dapat membantu pembaca agar dapat
mengetahui dampak-dampak apa saja yang dapat ditimbulkan dengan pembangunan
yang asal-asalan yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan sekitar. Kami
berharap pembaca sadar akan pentingnya pembangunan yang ramah akan lingkungan,
mengingat sangat sulit bagi kita untuk menghentikan laju pertumbuhan penduduk
yang menjadi salah satu faktor pembangunan yang masih berlangsung sekarang,
kita hanya dapat melakukannya dengan melakukan pembangunan yang ramah dengan
lingkungan. Maka dari itu, kami menuliskan pula beberapa solusi yang akan
membantu kita dalam melakukan pembangunan yang tidak merusak lingkungan dan
baik untuk kehidupan manusia itu sendiri.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan
masalah dalam makalah ini antara lain:
1.
Apakah dampak
pembangunan terhadap Ekosistem?
2.
Apakah dampak
pembangunan terhadap stuktur tanah?
3.
Apakah dampak
pembangunan terhadap perubahan iklim?
1.
4 Apakah dampak pembangunan terhadapa
lingkungan sosial?
C.
Tujuan
Tujuan dari
makalah ini, yaitu:
1.
Mengetahui dampak
pembangunan terhadap ekosistem.
2.
Mengetahui dampak
pembangunan terhadap struktur tanah.
3.
Mengetahui dampak
pembangunan terhadap perubahan iklim.
4.
Mengetahui dampak
pembangunan terhadap lingkungan social.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Dampak Pembangunan Terhadap Ekosistem
Pembangunan
pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala
bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan dalam prosesnya tidak
terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan
maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam pemanfaatan
sumberdaya alam tidak memperhatikan kelestanannya, bahkan cenderung
memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu sendiri
dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya alam.
B.
Dampak
Pembangunan Terhadap Struktur Tanah
Aspek
lingkungan adalah dimensi khusus yang sebenarnya berfungsi sebagai alat penjaga
dan penyelaras pola pembangunan, terutama dari peran lingkungan yang
mensejahterakan dan melindungi kehidupan manusia. Setidaknya pembangunan
berkelanjutan mensyaratkan 3 aspek pembangunan yang harus diperhatikan yaitu,
ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan, yang ketiganya harus terimplementasikan
di dalam program pembangunan negara-negara di dunia.
Tanah
secara umum merupakan suatu benda alami heterogen yang terdiri atas
komponen-komponen padat, cair, gas, dan mempunyai sifat serta perilaku yang
dinamik. Tanah merupakan akumulasi tubuh alam yang bebas yang menduduki
sebagian besar permukaan bumi dan mempunyai sifat-sifat sebagai akibat pengaruh
iklim dan organisme yang bekerja pada batuan induk pada relief tertentu dan
dalam jangka waktu tertentu. Dari berbagai unsur yang terkandung, tanah
merupakan unsur yang penting dalam Geografi.
C.
Dampak
Pembangunan Terhadap Perubahan Iklim dan Cuaca
Faktor
penyebab perubahan iklim tak lain adalah manusia sendiri. Kegiatan-kegiatan
manusia seperti konsumsi energi, meningkatnya industri dan transportasi, dan
pembukaan lahan baru merupakan pemicu awal dari perubahan iklim.
1. Dampak Perubahan Iklim
1. Meningkatnya suhu permukaan bumi
sepanjang lima tahun mendatang.
2. Mengakibatkan gunung es mencair.
3. Panen gagal, yang hingga tahun 2050
membuat 130 juta penduduk dunia terutama di Asia akan mengalami kelaparan.
4. Permukaan laut meningkat,
5. Lenyapnya beberapa spesies,
6. Bencana nasional yang makin meningkat.
2. Hubungan
Pembangunan dan Iklim
Secara
umum pasti kita sudah pernah mendengar tentang rumah kaca. Rumah yang dibangun
dengan konstruksi khusus pada bagian atapnya ini biasa digunakan untuk lahan
proses pembibitan pada kegiatan perkebunan dan berfungsi untuk menghangatkan
tanaman yang berada di dalamnya. Hal di atas juga terjadi pada bumi, di mana
radiasi yang dipancarkan oleh matahari, menembus lapisan atmosfer dan masuk ke
bumi. Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam bentuk gelombang pendek,
menembus atmosfer bumi dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai
permukaan bumi. Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang dipantulkan
kembali ke atmosfer. Akibatnya radiasi matahari tersebut terperangkap di
atmosfer bumi. Karena peristiwa ini berlangsung berulang kali, maka kemudian
terjadi akumulasi radiasi matahari di atmosfer bumi yang menyebabkan suhu di
bumi menjadi semakin hangat. Peristiwa alam ini dikenal dengan Efek Rumah Kaca
(ERK), karena peristiwanya serupa dengan proses yang terjadi di dalam rumah
kaca.
D.
Dampak
Pembangunan terhadap lingkungan social
Pemahaman
terhadap pembangunan menghasilkan ide kemajuan, berkonotasi ke depan atau ke
tingkat yang lebih tinggi. Pembangunan harus dipahami sebagai suatu proses yang
berdimensi jamak yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur
sosial, sikap masyarakat, dan kelembagaan nasional, seperti halnya percepatan
pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan, dan pemberantasan kemiskinan
absolut.
Pembangunan
juga telah didefinisikan sebagai pertumbuhan plus perubahan, yang merupakan
kombinasi berbagai proses ekonomi, sosial dan politik, untuk mencapai kehidupan
yang lebih baik (United Nations, 1972). Selain pengertian tersebut, Surna
(1992) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai kegiatan-kegiatan yang
direncanakan dalam mengolah sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan untuk kelangsungan
hidup manusia. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia.
Pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam,
baik sumberdaya alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan.
Seringkali di dalam pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan
kelestanannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi
lain, pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya
alam.
Pada
hakekatnya ada tiga domain dalam pembangunan, yaitu : domain ekonomi, domain
sosial, dan domain ekologi. Himpunan bagian yang saling beririsan antara domain
tersebut menghasilkan tiga paradigma pembangunan, yaitu:
(1) pembangunan sosial (social development);
(2) pembangunan berwawasan lingkungan
(environmental development);
(3) pembangunan yang berpusatkan pada rakyat
(people centered development).
Dampak
pembangunan
Pembangunan
merupakan proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan kemajuan dan
perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai.
Hakekat
pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan oembangunan
seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik beratkan
pada pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan
antara bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok
rakyat. Dengan demikian sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Focus
dari kajian ini sebenarnya adalah pembangunan di bidang industri. Dimana
pembangunan di sector ini adalah suatu pembangunan yang sangat banyak memiliki
dampak baik positif maupun negative.
Perubahan
yang pesat dalam pembangunan industri menimbulkan berkembangnya masyarakat yang
semakin kompleks. Perubahan sosial dirasakan di semua kegiatan kehidupan, baik
sebagai dampak positif maupun negatif. Dampak dari orientasi pembangunan pada
pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan industri sebagai basis pertumbuhan
ekonomi, semakin dirasakan dampak negatif terhadap lingkungan dan ketersediaan
sumber daya alam.
Permasalahan
lain yang dihadapi dalam menentukan ruang lingkup analisis dampak lingkungan
sosial, ialah bagaimana hubungan antara berbagai aspek yang terkait dalam
kegiatan pembangunan, baik dalam tingkat konseptual maupun operasional. Riga
(1990 :10) telah mengidentifikasi suatu kerangka pemikiran yang melihat
hubungan antara aspek-aspek yang terkait dalam pembangunan, yang berasal dari
gerakan indikator sosial dan berdasarkan konsep kualitas hidup (quality of
life) dan kemaslahatan sosial (well being). Ada 6 aspek utama dalam Andal Sosial,
yaitu :
(1) Aspek Sosio
Budaya;
(2) Aspek
Demografi;
(3) Aspek
Ekonomi;
(4) Aspek
Lingkungan Binaan;
(5) Aspek
Lingkungan Alam;
(6) Aspek
Proyek.
Dari
6 aspek/ komponen yang berkaitan, dalam Andal sosial, komponen intinya adalah 3
komponen, yaitu sosio budaya, demografi, dan ekonomi. Untuk dampak sosial
dilihat hubungan intra-komponen inti dan hubungan inter komponen inti dengan
komponen proyek, lingkungan alam dan lingkungan binaan, Dengan demikian, suatu
Andal Sosial baru dianggap lengkap, bila dapat menyajikan informasi mengenai
dampak yang diperkirakan yang menyangkut komponen inti tersebut. Informasi
mengenai subkomponen tidak hanya yang bersifat statistik. Analisis kualitatif
diperlukan dengan mengidentifikasi : pertama, kesempatan dan masalah sosial
yang mungkin terjadi sebagai akibat suatu kegiatan pembangunan, kebijakan,
program ataupun proyek, dan kedua, infomasi tentang masyarakat mana yang akan
terkena dampak.
1. Komponen
Sosio-Budaya :
a. Organisasi
budaya dan cara hidup sehari-hari yang menyangkut jenis pranata yang ada dalam
suatu komunitas, adat-istiadat, norma dan tata-cara, dan pengelompokkan
masyarakat. Dilihat
juga pola interaksi antar-subkomponen.
b. Nilai,
sikap dan persepsi : baik antar-kelompok maupun mengenai kegiatan yang
direncanakan.
c. Distribusi
kekuasan dan kehidupan politik : pembagian kekuasaan yang berlaku dalam
masyarakat tertentu serta pergeseran kekuasaan dalam masyarakat.
d. Struktur
stratifikasi : berbagai stratifikasi menurut berbagai pranata yang ada,
misalnya struktur stratifikasi sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan agama
dalam suatu masyarakat.
e. Peranan
dalam masyarakat, yang menyangkut juga masalah kesempatan peranan dan tingkat
spesialisasi yang ada dan diperlukan.
f. Integrasi
atau keserasian : melihat proses sosial yang dapat memelihara, mencegah atau
merusak keserasian.
g. Hubungan
dengan daerah, atau lokasi lainnya : keterkaitan yang ada antara masyarakat,
dimana kegiatan pembangunan akan diadakan, dengan masyarakat di luar lokasi
tersebut, baik hubungan yang bersifat sosial, politik maupun ekonomi.
h. Pranata
dan fungsinya dalam masyarakat yang erat hubungannya dengan subkomponen
organisasi budaya dan cara hidup sehari-hari. Dilihat jenis dan jaringan
hubungan dalam setiap pranata.
i.
Pengalaman dengan
perubahan sosial : tingkat kesanggupan masyarakat menangani perubahan yang
datang dari luar serta cara-cara penanganan perubahan.
j.
Masalah Sosial :
jenis-jenis masalah sosial yang ada serta penanganannya di masyarakat.
k. Kesehatan
lingkungan yang dipengaruhi oleh ciri kependudukan, cara hidup, penggunaan
sumber daya, keadaan biofisik serta risiko suatu proyek.
l.
Penggunaan sumber daya
(produksi-distribusi-pola konsumsi). Teknologi yang digunakan dalam suatu
kegiatan pembangunan dapat merubah pola konsumsi setempat yang selanjutnya
merubah cara hidup sehari-hari maupun penggunan lahan/tanah.
m. Lingkungan
binaan : perubahan pada lingkungan binaan akan membawa dampak perubahan persepsi,
orientasi, rasa kenyamanan, dan interaksi sosial.
n. Demografi
: peningkatan mobilitas penduduk yang dapat memberi dampak perubahan terhadap
struktur dan stratifkasi sosial dalam masyarakat dan terutama terhadap hubungan
antara pendatang dan penduduk asli.
2. Komponen
Kependudukan
a.
Jumlah
Penduduk, dengan asumsi semakin besar jumlah penduduk dan semakin banyak
diferensiasi kerja yang ada di suatu lokasi kegiatan pembangunan, semakin kecil
intensitas dampak sosial yang diperkirakan, karena proyek dapat menggunakan
tenaga kerja setempat.
b.
Kepadatan penduduk dan
komposisi penduduk di lokasi, untuk memperkirakan besaran dampak, stress
ataupun konflik, dari kegiatan pembangunan yang direncanakan.
c.
Jarak lokasi dari
pusat daerah atau kota metropolitan, dengan asumsi bahwa kota besar lebih mudah
dapat menyerap dampak sosial suatu kegiatan.
d.
Keanekaragaman
penduduk di lokasi, dengan asumsi bahwa semakin beraneka ragam penduduk di
suatu lokasi, semakin menjadi kurang menyolok kehadiran pendatang, karenanya
perbedaan pendatang dan penduduk asli berkurang. Dengan kata lain, diasumsikan
bahwa semakin beranekaragam semakin tinggi toleransi pada perubahan.
e.
Pola perubahan
penduduk, untuk memperkirakan tenaga kerja yang tersedia bagi kegiatan
pembangunan yang direncanakan.
3. Komponen
Ekonomi
a.
Perubahan Pendapatan,
yang akan menyebabkan perubahan daya beli penduduk sehingga merubah cara hidup
sehari-hari.
b.
Daya serap dan
komposisi tenaga kerja diberbagai sektor ekonomi, yang mempengaruhi struktur stratifikasi serta kehidupan masyarakat
setempat.
c.
Perpajakan, yang
menentukan gaya hidup sehari-hari dari masyarakat dan perubahan karena kegiatan
pembangunan pada sistem atau pelaksanaan perpajakan akan membawa dampak social
d.
Pola kegiatan di
setiap sektor ekonomi, yang berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat, dan
mempengaruhi keadaan sosial dari masyarakat tersebut.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari makalah ini yaitu, masalah pembangunan di satu pihak
menunjukkan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat seperti
tersedianya jaringan jalan, telekomunikasi, listrik, air, kesempatan kerja
serta produknya sendiri memberi manfaat bagi masyarakat luas dan juga
meningkatkan pendapatan bagi daerah yang bersangkutan. Masyarakat sekitar
pabrik langsung atau tidak langsung dapat menikmati sebagian dari hasil
pembangunannya. Di pihak lain apabila pembangunan ini tidak diarahkan akan
menimbulkan berbagai masalah seperti konflik kepentingan, pencemaran
lingkungan, kerusakan, pengurasan sumberdaya alam, masyarakat konsumtif serta
dampak sosial lainnya yang pada dasarnya merugikan masyarakat.
B. Saran
Pembangunan
adalah salah satu usaha yang sebenarnya sangat membantu manusia. Tetapi bila
pembangunan tidak sesuai dengan tata aturan yang ada, dimana manusia tidak
memperhitungkan dampak-dampak yang terjadi dimasa mendatang maka dampak dari
perubahan itu akan ditanggung sendiri oleh manusia.
Pembangunan
yang ada sekarang mempunyai hubungan dengan semuanya, baik itu, iklim, sosial,
struktur tanah dan sebagainya. Pemerintah
diharapkan mempertimbangkan dengan baik, pembangunan yang dilakukan dan
sebaiknya memilih wilayah yang akan dibanguni sesuai dan tidak akan merusak
ekosistem.
DAFTAR PUSTAKA
Dirga.
2012. “Definisi Iklim dan Perubahan Iklim”. http://iklim.dirgantara-lapan.or.id,
diakses tanggal 31 Mei 2012.
Riandi,
Renaldi. 2008. “Perubahan Iklim Indonesia”.
http://iklim.dirgantara-lapan.or.id, diakses 31 Mei 2012.
Hendro.
2012. “Perubahan Iklim dan Cuaca”. http://advertisinglampung.com, diakses 31
Mei 2012.
Hilman,
Masnellyarti. 2012. “perubahan cuaca karena pengaruh pembangunan”.
http://www.google.co.id, diakse 31 Mei 2012.
Komli.
2012. “Pengertian Perubahan Iklim”. http://id.shvoong.com, diakses 31 Mei 2012.
Oktav.
2012. “Hubungan Pembangunan dan Iklim”. http://www.google.co.id, diakses 31 Mei
2012.
Mas’ad,
Ali. 2012. “Dampak pembangunan terhadap perubahan iklim”.
http://www.google.co.id, diakses tanggal 31 Mei 2012.
thanks gan....
BalasHapussangat bermanfaat